MEMILIKI SEGMEN TERSENDIRI Aplikasi CDI memudahkan perawatan. Lebih bertenaga dan responsif. Hati-hati dengan sistem pengereman.
Memang tidak semua orang berminat memilikinya. Apalagi golongan anak muda. Alasannya, model kurang gaya dan manuver kurang fleksibel. Namun Vespa tetap konsisten dengan model konvensional.
Konsistensi bentuk serta desain malah meraup segmen tersendiri. Secara umum, sebagian peminat Vespa tahun 1998 ini dari kalangan di atas 25 tahun.
Format motor santai multi-fungsi dengan jaminan layanan service, menjadi keunggulan lain Vespa Exclusive. Sebagai varian Vespa, scooter ini menghadirkan tampilan baru di desain dan bentuk lebih gaya.
Berbeda pendahulunya, Exclusive bermesin 2-tak 150cc menerapkan bentuk kopling berbeda dari varian sebelumnya. Bentuk rumah kopling lebih besar, memiliki tujuh per kopling, sehingga tenaga yang dihasilkan lebih responsif.
Sistem pengapian Vespa Exclusive mengadopsi CDI. Beda dari varian sebelumnya yang menerapkan platina. CDI lebih menguntungkan dari segi perawatan. Pengendara tidak perlu khawatir motor mogok gara-gara pengapian ngadat.
Dilengkapi bagasi ban cadangan, membuatnya aman jika mengalami ban kempes. Paling tidak, Exclusive menjadi pilihan bijak bagi motorist yang membutuhkan kendaraan fleksibel, responsif serta dinamis.
Asyiknya, Exclusive memiliki pompa oli samping dipadu karburator 21 mm yang membuat scooter inin lebih bertenaga. Sayangnya, varian inin hanya mengandalkan kick starter untuk menghidupkan mesinnya. Beda dengan tipe excel yang mengadopsi electric starter di samping kick starter.
PENGENDALIAN
Pengendalian motor ini relatif mudah. Tekan kopling, putar ke posisi gear 1 dan sesuaikan putaran gas. Mauk gear 1 ke posisi atas, gear 2 sampai 4 di posisi sebaliknya. Rumah kopling memiliki 7 per kopling membuat aplikasi kopling Exclusive cukup responsif.
Untuk mengendarainya perlu trik khusus. Pasalnya, scooter jenis ini dikenal sebagai motor ‘berat sebelah’ karena posisi mesin terletak di sisi kanan.
Bagi yang belum terbiasa, motor inin akan terasa berat sebelah. namun, suspensinya lebih lembut dibanding sebelumnya. TAnganpun mudah menjangkau panel instrumen di setang.
Varian inin lebih cocok bagai motorist pria. Bagian tengah yang lowong dapat di pergunakan membawa barang. Selain itu, tersedia pula bagasi bagian depan.
Sistem penghenti laju mengandalkan rem tromol, sehingga harus extra hati-hati menggunakannya. Bagian roda juga menunjang pengendalian.
Diameter lingkar 10/350 pada karet pembungkus velg membuat ground clearance tak terlalu tinggi, tapi tidak pula terlalu rendah. Dilengkapi ban cadangan, sehingga tak perlu khawatir jika tiba-tiba ban kempes
PENGECEKAN
Usahakan mengecek semua bagian motor. Pertama, tampilan motor harus mulus. Kemudian kondisi panel instrumen. Jika kondisinya baik, menandakan motor terawat.
Perhatikan pula indikator lampu oli samping di panel instrumen. Bila mati, menyulitkan menge tahui sisa kapasitas oli samping. “Bisa-bisa oli samping habis tampa diketahui. Resikonya, motor jebol” kata Emon, mekanik privater di Johar Baru, Jakarta.
Mesin harus mudah dihidupkan. Dengarkan suara mesin. “Kondisi mesin baik, suara mesin halus dan normal saat dihidupkan” kata Emon. Buka cover mesin. Jika ada rembesan oli di mesin serta kolongnya, pertanda pernah bongkar mesin. Bila velg belakang basah oli, berarti seal-nya rusak.
Cek alur ban deban-belakang, terpakai rata atau hanya sebahagian. Maksudnya, mengetahui shockbreaker baik atau tidak. Bila ban aus sebelah, shockbreaker sudah rusak.
Perhatikan pula dek body. Bila terdapat bekas tambalan atau karat, bisa saja akibat bekas tabrakan atau motor tidak terawat baik.
Mesin 2-tak 150 cc. Responsif dengan kopling besar.
Jok terpisah lebih nyaman.
Bagasi depan. Memuat lebih banyak.
Ban cadangan samping.
Bagaimana penggunaan aplikasi CDI dibandingkan dengan sistem platina pada model Vespa sebelumnya, dan apa keuntungannya?
ReplyDeleteVisit us Telkom University